Rabu, 26 Februari 2014

TUGAS 2 - yang ke (1. menjawab tugas huruf besar dan miring dan yang ke 2. menjawab tugas penalaran)




Daftar Pustaka :

1.      Sebelum :
      Catatan kaki : Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian, (Jakarta; Rineka Cipta, 1992), hal. 102.

      Sesudah :
      Daftar pustaka : Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta; Rineka Cipta, 1998)

2.      Sebelum :
      Catatan kaki : Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002) hal. 23
      
      Sesudah :
      Daftar pustaka : Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002)

3.      Sebelum :
      Catatan kaki : ------, Mengelola Pelatihan Partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program Pelatihan .htm, Akses 1 Februari 2010, 21:01

      Sesudah :
      Daftar pustaka : Mengelola Pelatihan Partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program latihan

4.      Sebelum :
      catatan kaki :  Widodo, Chomsin. Panduan menyusun bahan ajar berbasis kompetensi. (Jakarta; PT. Alex media kompotindo) hal 29

      Sesudah:
      Daftar pustaka : Chomsin, Widodo, Panduan menyusun bahan ajar berbasis kompetensi, (Jakarta : PT Alex media kompotindo, 2008)

5.      Sebelum :
      Catatan kaki : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi, (Bandung; Alfabeta, 2002), hal.27
     
      Sesudah :
      Daftar pustaka : Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi. (Bandung; Alfabeta, 2002)

6.      Sebelum :
      Sigit dkk , pengembangan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif untuk pembelajaran yang berkualitas (semarang; Universitas Negeri Semarang, 2008)

      Sesudah :
      Sigit dkk , pengembangan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif untuk pembelajaran yang berkualitas (semarang; Universitas Negeri Semarang, 2008)

7.      Sebelum :
      ----------, Analisis Data penelitian kualitatif pemahaman filosofis dan metodologis ke arah model aplikasi, (Jakarta: PT. Raja grafindo persada, 2003)

      Sesudah:
      Analisis Data Penelitian Kualitatif Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Model Aplikasi, (Jakarta: PT. Raja grafindo persada, 2003)

8.      Sebelum :
      Kunandar, langkah mudah penelitian tindakan kelas sebagai pengembangan profesi guru (Jakarta: rajawali pers, 2008)

      Sesudah :
      Kunandar, Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai Pengembangan Profesi Guru (Jakarta: rajawali pers, 2008)

9.      Sebelum :
      Sukmadinata, Nana syaodih, metode Penelitian Pendidikan, (bandung; PT. remaja rosdakarya.2009)

      Sesudah :
      Sukmadinata, Nana syaodih, Metode Penelitian Pendidikan, (bandung; PT. remaja rosdakarya.2009)

10.  Sebelum :
      Aqib, zainal, profesionalisme guru dalam pembelajaran, (Surabaya: insan cendekia. 2002)

      Sesudah :
      Aqib, zainal, profesionalisme guru dalam pembelajaran, (Surabaya: insan cendekia. 2002)
  


TUGAS 1 - yang ke (1. membuat blog dengan identitasnya dan yang ke 2. mengerjakan tugas 1 bahasa indonesia)


KARYA INOVATIF CD PEMBELAJARAN ANALISIS DATA BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM SPSS (STATISTICAL PACKAGE FOR THE SOCIAL SCIENCES) UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Daftar isi                                                                                                        
Abstraksi
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Daftar Histogram
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Identifikasi Masalah
C.     Pembatasan Masalah
D.    Perumusan Masalah
E.     Ruang Lingkup
F.      Kegunaan Penelitian
BAB II
Kajian Pustaka
A.    Kajian Teori
1.      Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolah
a.       Latar Belakang
b.      Hakikat Pendidikan Luar Sekolah
c.       Fungsi Pendidikan Luar Sekolah
2.      Konsep Pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah
a.       Hakikat Pelatihan
b.      Indikator Pelatihan
3.      Hakikat Statistik
4.      Hakikat SPSS
5.      Hakikat Media Pembelajaran
6.      Hakekat Media Pembelajaran Berbasis Komputer
B.     Kerangka Berfikir
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.    Strategi Pengembangan
1.      Tujuan Penelitian
2.      Lokasi Penelitian
3.      Metodologi Penelitian
4.      Responden
5.      Instrumen Penelitian
B.     Prosedur Pengembangan
1.      Perencanaan Pelatihan
2.      Perencanaan dan penyusunan CD pembelajaran SPSS
C.     Teknik Evaluasi
D.    Hasil Analisis
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.    Nama Produk
B.     Karakteristik Produk
1.      Kondisi Fisik
2.      Kegunaan Media
3.      Isi Produk
C.     Prosedur Pemanfaatan
D.    Deskripsi Data Proses Pelatihan Analisis Data
E.     Penguji Pengetahuan Materi Sengan One Group Pretest-Posttes design
F.      Data Hasil Pengamatan
G.    Analisis Data
BAB V
KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A.    KESIMPULAN
B.     IMPLIKASI
C.     SARAN
Daftar Pustaka
Lampiran

b.      Hakekat Pendidikan Luar Sekolah

Pendidikan luar sekolah merupakan suatu sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaanya berbeda dengan sistem  sekolah yang ada. Pendidikan luar sekolah adalah dimana setiap kesempatan terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi. Pengetahuan latihan atau bimbingan sesuai dengan kebutuhan hidup
1)      Ciri – ciri Pendidikan luar sekolah
·         Berkaitan dengan misal yang mendesak dan praktis.
·         Tempatnya diluar kelas.
·         Bukti memiliki ilmu pengetahuan adalah keterampilan.
·         Tidak terikat ketentuan yang ketat.
·         Pesertanya bersifat sukarela.
·         Merupakan aktivitas sampingan.
·         Biaya pendidikan lenih murah.
·         Persyaratan penerimaan peserta lebih mudah.
·         Persyaratan penerimaan peserta lebih mudah.

2)      Sasaran pendidikan luar sekolah.
·         Pendidikan luar sekolah untuk pemuda.
·         Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa.
Perbandingan : Teori di atas benar sesuai dengan sumber yang ada
2.      Konsep pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah
Pelatihan merupakan bentuk Pendidikan Luar Sekolah. Menurut UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 73 tahun 1991, bahwa pendidikan di selenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur sekolah dan jalur luar sekolah.  Pendidikan luar sekolah adalah sekolah, baik di lembagakan maupun tidak di lembagakan, yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 istilah pendidikan formal, nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan demikian dapat di katakana bahwa pendidikan luar sekolah di laksanakan di jalur non formal dan informal.
a.      Hakikat Pelatihan

Pelatihan adalah sebuah aktifitas yang cukup kompleks dan harus di rencanakan dengan matang sehingga dapat menjawab kebutuhan dan memeberikan hasil yang tepat. Leonard Nadier menegaskan bahwa pelatihan (training) adalah pengalaman pembelajaran yang  di persiapkan udah organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai pada saat sekarang. Sedangkan kennel R. Robinson: pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran antara pengalaman untuk mengembangkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar tertentu.
            Pelatihan menurut konsep Lembaga Administrasi Negara lebih menekankan kepada proses peningkatan kemampuan seseorang individu dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan kamus istilah Manajemen (1994). menyebutnya sebagai bimbingan yang di berikan oleh instruktur untuk meningkatkan  keterampilan dari pengetahuan melalui penyesalan tugas dan latihan.
            Definisi pelatihan menurut center for development management and productivity adalah belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memeberikan bantuan bagi para peserta atau pekerjaan untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.
            Pelatihan di bagi menjadi 2, yaitu
1.      Berdasakan tempat
          Perbandingan : Teori di atas tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya  
Catatan kaki : Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002) hal. 23
Pelatihan di bedakan menjadi
1)      Off the job training
Metode – metode yang di gunakan  di upayakan sedekat – dekatnya sehingga menggambarkan realita yang sebenarnya, lantara lain: kasus simulasi.

2)      On the job training
Pelatihan yang di selenggarakan di dalam tugas – tugas nyata.
Bentuk bentuknya antara lain yang di kenal:
·         Rotasi tugas (mutasi)
·         Magang
·         Komite – komite
·         Proyek

2.                        Berdasarkan Program
1)      Orientasi (induksi).
Bertujuan memperkenalkan karyawan baru dengan organisasinya, values yang di anut, serta hal lain yang berkaitan dengan lingkungan kerja yang baru.
2)      Pelatihan teknik khusus.
Tujuannya mengajarkan keterampilan – keterampilan teknis yang baru atau meningkatkan yang sudah di miliki.
·         Pelaksanaan teknis semi professional
·         Pelatihan professional
·         Program pelatihan khusus
·         Program pelatihan supervise
Semua program pada dasarnya bertujuan di siapkan agar peserta dapat memprogramkan ilmu yang di berikan. Oleh sebab itu program pelatihan harus dapat di evaluasi dengan baik untuk mengetahui apakah program itu mencapai tujuanya atau tidak kegiatan yang umum di lakukan adalah evaluasi proses. evaluasi proses adalah evaluasi yang di lakukan terhadap langkah – langkah kegiatan selama proses pelatihan berlangsung.
Evaluasi proses di lakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang:
1)      Fasilitator: yaitu menilai atau mengevaluasi bagaimana cara penyajian (penguasaan metoda), penampilan, keterampilan memfasilitasi, penguasaan materi dan komunikasi.
2)      Peserta: yaitu menilai atau mengevaluasi bersama tentang kesungguhan peserta, partisipasi    peserta, minat dan kesenangan peserta, motivasi peserta, kerjasama dan motivasi terhadap tugas/peran yang di berikan.
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya  
Catatan kaki : mengelola pelatihan partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program pelatihan htm, Akases 1 Februari 2010, 21:01

3)      Materi/isi : yaitu menilai atau mengevaluasi dan kegunaan materi, kesesuaian materi dan lain lain.

Dari pengertian – pengertian pelatihan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran baik berbentuj bimbingan, tugas latihan yang di persiapkan untuk mengembangkan atau meningkatkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar kemampuan yang di inginkan.

b.      Indikator Pelatihan

Indikator pelatihan menggunakan empat level dalam mengkategorikan hasil- hasil pelatihan. Empat level tersebut adalah level reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil keempat level dapat dirinci sebagai berikut:

Reaksi

Dilakukan untuk mengukur tingkat reaksi yang di design agar mengetahui opini dari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan.

Pembelajaran

Mengetahui sejauh mana daya serap peserta program pada materi pelatihan yang telah di berikan.

Perilaku
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukan
Catatan kaki : http://www.captureasia-network.com/?p=237. Akses 10 Februari 2010, 11: 09
Di harapkan sekolah mengikuti pelatihan terjadi perubahan tingkah laku peserta

Hasil

Untuk menguji dampak pelatihan terhadap kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan.

3.      Hakikat statistik

Salah satu definisi menyebutkan bahwa statistic adalah metode ilmiah untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat di tarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat di buat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut.

            Istilah ‘statistika’ (bahasa inggris: statistiks) berbeda dengan ‘statistiks’ (statistik). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.
Statistic ada dua macam yaitu :
1)      Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat di gambarkan di deskripsikan) atau di simpulkan. Baik secara numerik (missal menghitung rata – rata dan devisi standar) atau secara grafis
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukan
Catatan kaki : sudjana, metode statistika (Bandung: Erlangga, 2002) hal 3
Gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika. Meskipun ada kubu yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi orang lebih banyak menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan programnya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam department tersendiri maupun tergabung dengan matematika.
            Jika suatu kesimpulan data sudah di himpun pada statistika deskriptif kita hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat table.
4.      Hakikat SPSS

Tak bias di bantah jika kita mengolah data statistic dengan computer maka yang pertama kali terbayang adala SPSS, SPSS adalah salah satu
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya eror
Catatan kaki : www.google.co.id/ilmustatistik/pqd3 di akses 20 desember 2009 23:12

Komentar terhadap skripsi :
Menurut pendapat saya tentang skripsi tersebut tidak semua sumber terbukti dengan sumber aselinya, oleh karena itu skripsi tersebut harus ada pembenaran lebih lanjut. Agar pembaca dapat sesuai menemukan sumbernya dan juga lebih gampang dalam mencari sumbernya.
Sumber skripsi :
1.      Hakekat Pendidikan Luar Sekolah
Pendidikan luar sekolah merupakan suatu sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaanya berbeda dengan sistem  sekolah yang ada. Pendidikan luar sekolah adalah dimana setiap kesempatan terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi. Pengetahuan latihan atau bimbingan sesuai dengan kebutuhan hidup
Teori tersebut dapat di akses dengan sumber aselinya : http://kurtekdik06.blogspot.com/2008/05/konsep-dasar-pendidikan-luar-sekolah.html
2.      Konsep pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolah
Pelatihan merupakan bentuk Pendidikan Luar Sekolah. Menurut UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 73 tahun 1991, bahwa pendidikan di selenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur sekolah dan jalur luar sekolah.  Pendidikan luar sekolah adalah sekolah, baik di lembagakan maupun tidak di lembagakan, yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 istilah pendidikan formal, nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan demikian dapat di katakana bahwa pendidikan luar sekolah di laksanakan di jalur non formal dan informal

Teori di atas tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya :
Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002) hal. 23
3.      Evaluasi proses di lakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang:
·   Fasilitator: yaitu menilai atau mengevaluasi bagaimana cara penyajian (penguasaan metoda), penampilan, keterampilan memfasilitasi, penguasaan materi dan komunikasi.

·         Peserta: yaitu menilai atau mengevaluasi bersama tentang kesungguhan peserta, partisipasi peserta, minat dan kesenangan peserta, motivasi peserta, kerjasama dan motivasi terhadap tugas/peran yang di berikan.

Teori di atas juga tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya dan tidak bisa di akses :
mengelola pelatihan partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program pelatihan htm, Akases 1 Februari 2010, 21:01

4.      Materi/isi : yaitu menilai atau mengevaluasi dan kegunaan materi, kesesuaian materi dan lain lain.
Dari pengertian – pengertian pelatihan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran baik berbentuj bimbingan, tugas latihan yang di persiapkan untuk mengembangkan atau meningkatkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar kemampuan yang di inginkan.

Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukan : http://www.captureasia-network.com/?p=237. Akses 10 Februari 2010, 11: 09

5.      Hakikat SPSS

Tak bias di bantah jika kita mengolah data statistic dengan computer maka yang pertama kali terbayang adala SPSS, SPSS adalah salah satu
Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya eror : www.google.co.id/ilmustatistik/pqd3 di akses 20 desember 2009 23:12