KARYA INOVATIF CD PEMBELAJARAN ANALISIS DATA BERBASIS KOMPUTER MENGGUNAKAN PROGRAM SPSS (STATISTICAL PACKAGE FOR THE SOCIAL SCIENCES) UNTUK MAHASISWA PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTADaftar isiAbstraksiKata PengantarDaftar IsiDaftar TabelDaftar HistogramBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahB. Identifikasi MasalahC. Pembatasan MasalahD. Perumusan MasalahE. Ruang LingkupF. Kegunaan PenelitianBAB IIKajian PustakaA. Kajian Teori1. Konsep Dasar Pendidikan Luar Sekolaha. Latar Belakangb. Hakikat Pendidikan Luar Sekolahc. Fungsi Pendidikan Luar Sekolah2. Konsep Pelatihan dalam Pendidikan Luar Sekolaha. Hakikat Pelatihanb. Indikator Pelatihan3. Hakikat Statistik4. Hakikat SPSS5. Hakikat Media Pembelajaran6. Hakekat Media Pembelajaran Berbasis KomputerB. Kerangka BerfikirBAB IIIMETODOLOGI PENELITIANA. Strategi Pengembangan1. Tujuan Penelitian2. Lokasi Penelitian3. Metodologi Penelitian4. Responden5. Instrumen PenelitianB. Prosedur Pengembangan1. Perencanaan Pelatihan2. Perencanaan dan penyusunan CD pembelajaran SPSSC. Teknik EvaluasiD. Hasil AnalisisBAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Nama ProdukB. Karakteristik Produk1. Kondisi Fisik2. Kegunaan Media3. Isi ProdukC. Prosedur PemanfaatanD. Deskripsi Data Proses Pelatihan Analisis DataE. Penguji Pengetahuan Materi Sengan One Group Pretest-Posttes designF. Data Hasil PengamatanG. Analisis DataBAB VKESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARANA. KESIMPULANB. IMPLIKASIC. SARANDaftar PustakaLampiranb. Hakekat Pendidikan Luar SekolahPendidikan luar sekolah merupakan suatu sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaanya berbeda dengan sistem sekolah yang ada. Pendidikan luar sekolah adalah dimana setiap kesempatan terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi. Pengetahuan latihan atau bimbingan sesuai dengan kebutuhan hidup1) Ciri – ciri Pendidikan luar sekolah· Berkaitan dengan misal yang mendesak dan praktis.· Tempatnya diluar kelas.· Bukti memiliki ilmu pengetahuan adalah keterampilan.· Tidak terikat ketentuan yang ketat.· Pesertanya bersifat sukarela.· Merupakan aktivitas sampingan.· Biaya pendidikan lenih murah.· Persyaratan penerimaan peserta lebih mudah.· Persyaratan penerimaan peserta lebih mudah.2) Sasaran pendidikan luar sekolah.· Pendidikan luar sekolah untuk pemuda.· Pendidikan luar sekolah untuk orang dewasa.
Perbandingan : Teori di atas benar sesuai dengan sumber yang ada
2. Konsep pelatihan dalam Pendidikan Luar SekolahPelatihan merupakan bentuk Pendidikan Luar Sekolah. Menurut UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 73 tahun 1991, bahwa pendidikan di selenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur sekolah dan jalur luar sekolah. Pendidikan luar sekolah adalah sekolah, baik di lembagakan maupun tidak di lembagakan, yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 istilah pendidikan formal, nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan demikian dapat di katakana bahwa pendidikan luar sekolah di laksanakan di jalur non formal dan informal.
a. Hakikat PelatihanPelatihan adalah sebuah aktifitas yang cukup kompleks dan harus di rencanakan dengan matang sehingga dapat menjawab kebutuhan dan memeberikan hasil yang tepat. Leonard Nadier menegaskan bahwa pelatihan (training) adalah pengalaman pembelajaran yang di persiapkan udah organisasi untuk meningkatkan kinerja pegawai pada saat sekarang. Sedangkan kennel R. Robinson: pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran antara pengalaman untuk mengembangkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar tertentu.Pelatihan menurut konsep Lembaga Administrasi Negara lebih menekankan kepada proses peningkatan kemampuan seseorang individu dalam melaksanakan tugasnya. Sedangkan kamus istilah Manajemen (1994). menyebutnya sebagai bimbingan yang di berikan oleh instruktur untuk meningkatkan keterampilan dari pengetahuan melalui penyesalan tugas dan latihan.Definisi pelatihan menurut center for development management and productivity adalah belajar untuk mengubah tingkah laku orang dalam melaksanakan pekerjaan mereka. Pelatihan pada dasarnya adalah suatu proses memeberikan bantuan bagi para peserta atau pekerjaan untuk menguasai keterampilan khusus atau membantu untuk memperbaiki kekurangan dalam melaksanakan pekerjaan mereka.Pelatihan di bagi menjadi 2, yaitu1. Berdasakan tempat
Perbandingan : Teori di
atas tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya
Catatan kaki : Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002) hal. 23Pelatihan di bedakan menjadi
1) Off the job trainingMetode – metode yang di gunakan di upayakan sedekat – dekatnya sehingga menggambarkan realita yang sebenarnya, lantara lain: kasus simulasi.2) On the job trainingPelatihan yang di selenggarakan di dalam tugas – tugas nyata.Bentuk bentuknya antara lain yang di kenal:· Rotasi tugas (mutasi)· Magang· Komite – komite· Proyek2. Berdasarkan Program1) Orientasi (induksi).Bertujuan memperkenalkan karyawan baru dengan organisasinya, values yang di anut, serta hal lain yang berkaitan dengan lingkungan kerja yang baru.2) Pelatihan teknik khusus.Tujuannya mengajarkan keterampilan – keterampilan teknis yang baru atau meningkatkan yang sudah di miliki.· Pelaksanaan teknis semi professional· Pelatihan professional· Program pelatihan khusus· Program pelatihan superviseSemua program pada dasarnya bertujuan di siapkan agar peserta dapat memprogramkan ilmu yang di berikan. Oleh sebab itu program pelatihan harus dapat di evaluasi dengan baik untuk mengetahui apakah program itu mencapai tujuanya atau tidak kegiatan yang umum di lakukan adalah evaluasi proses. evaluasi proses adalah evaluasi yang di lakukan terhadap langkah – langkah kegiatan selama proses pelatihan berlangsung.Evaluasi proses di lakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang:1) Fasilitator: yaitu menilai atau mengevaluasi bagaimana cara penyajian (penguasaan metoda), penampilan, keterampilan memfasilitasi, penguasaan materi dan komunikasi.2) Peserta: yaitu menilai atau mengevaluasi bersama tentang kesungguhan peserta, partisipasi peserta, minat dan kesenangan peserta, motivasi peserta, kerjasama dan motivasi terhadap tugas/peran yang di berikan.
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinyaCatatan kaki : mengelola pelatihan partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program pelatihan htm, Akases 1 Februari 2010, 21:013) Materi/isi : yaitu menilai atau mengevaluasi dan kegunaan materi, kesesuaian materi dan lain lain.Dari pengertian – pengertian pelatihan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran baik berbentuj bimbingan, tugas latihan yang di persiapkan untuk mengembangkan atau meningkatkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar kemampuan yang di inginkan.b. Indikator PelatihanIndikator pelatihan menggunakan empat level dalam mengkategorikan hasil- hasil pelatihan. Empat level tersebut adalah level reaksi, pembelajaran, perilaku dan hasil keempat level dapat dirinci sebagai berikut:ReaksiDilakukan untuk mengukur tingkat reaksi yang di design agar mengetahui opini dari para peserta pelatihan mengenai program pelatihan.PembelajaranMengetahui sejauh mana daya serap peserta program pada materi pelatihan yang telah di berikan.Perilaku
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukan
Di harapkan sekolah mengikuti pelatihan terjadi perubahan tingkah laku pesertaHasilUntuk menguji dampak pelatihan terhadap kelompok kerja atau organisasi secara keseluruhan.3. Hakikat statistikSalah satu definisi menyebutkan bahwa statistic adalah metode ilmiah untuk menyusun, meringkas, menyajikan dan menganalisa data, sehingga dapat di tarik suatu kesimpulan yang benar dan dapat di buat keputusan yang masuk akal berdasarkan data tersebut.Istilah ‘statistika’ (bahasa inggris: statistiks) berbeda dengan ‘statistiks’ (statistik). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data.Statistic ada dua macam yaitu :1) Statistika deskriptif berkenaan dengan bagaimana data dapat di gambarkan di deskripsikan) atau di simpulkan. Baik secara numerik (missal menghitung rata – rata dan devisi standar) atau secara grafis
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukanCatatan kaki : sudjana, metode statistika (Bandung: Erlangga, 2002) hal 3
Gabungan seperti ekonometrika, biometrika (atau biostatistika), dan psikometrika. Meskipun ada kubu yang menganggap statistika sebagai cabang dari matematika, tetapi orang lebih banyak menganggap statistika sebagai bidang yang banyak terkait dengan matematika melihat dari sejarah dan programnya. Di Indonesia, kajian statistika sebagian besar masuk dalam fakultas matematika dan ilmu pengetahuan alam, baik di dalam department tersendiri maupun tergabung dengan matematika.Jika suatu kesimpulan data sudah di himpun pada statistika deskriptif kita hendak menyimpulkan data itu dalam beberapa hal. Pertama kita hendak membuat table.
4. Hakikat SPSSTak bias di bantah jika kita mengolah data statistic dengan computer maka yang pertama kali terbayang adala SPSS, SPSS adalah salah satu
Perbandingan : Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya erorKomentar terhadap skripsi :Menurut pendapat saya tentang skripsi tersebut tidak semua sumber terbukti dengan sumber aselinya, oleh karena itu skripsi tersebut harus ada pembenaran lebih lanjut. Agar pembaca dapat sesuai menemukan sumbernya dan juga lebih gampang dalam mencari sumbernya.Sumber skripsi :
1. Hakekat Pendidikan Luar SekolahPendidikan luar sekolah merupakan suatu sistem baru dalam dunia pendidikan yang bentuk dan pelaksanaanya berbeda dengan sistem sekolah yang ada. Pendidikan luar sekolah adalah dimana setiap kesempatan terdapat komunikasi yang teratur dan terarah diluar sekolah dan seseorang memperoleh informasi. Pengetahuan latihan atau bimbingan sesuai dengan kebutuhan hidupTeori tersebut dapat di akses dengan sumber aselinya : http://kurtekdik06.blogspot.com/2008/05/konsep-dasar-pendidikan-luar-sekolah.html
2. Konsep pelatihan dalam Pendidikan Luar SekolahPelatihan merupakan bentuk Pendidikan Luar Sekolah. Menurut UU No. 20 tahun 2003 dan PP No. 73 tahun 1991, bahwa pendidikan di selenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur sekolah dan jalur luar sekolah. Pendidikan luar sekolah adalah sekolah, baik di lembagakan maupun tidak di lembagakan, yang tidak harus berjenjang dan berkesinambungan. Dalam UU Sisdiknas tahun 2003 istilah pendidikan formal, nonformal adalah jalur pendidikan diluar pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang. Sedangkan pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan. Dengan demikian dapat di katakana bahwa pendidikan luar sekolah di laksanakan di jalur non formal dan informalTeori di atas tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya :Atmodiwiryo, Soebagio, Manajemen Pelatihan, (Jakarta: PT Ardadizya Jaya, Agustus 2002) hal. 23
3. Evaluasi proses di lakukan dengan mengungkapkan pendapat seluruh peserta tentang:· Fasilitator: yaitu menilai atau mengevaluasi bagaimana cara penyajian (penguasaan metoda), penampilan, keterampilan memfasilitasi, penguasaan materi dan komunikasi.· Peserta: yaitu menilai atau mengevaluasi bersama tentang kesungguhan peserta, partisipasi peserta, minat dan kesenangan peserta, motivasi peserta, kerjasama dan motivasi terhadap tugas/peran yang di berikan.Teori di atas juga tidak terbukti karena tidak di temukan dari sumber aselinya dan tidak bisa di akses :mengelola pelatihan partisipatif: Sepuluh Langkah Pengelolaan Pelatihan Sistematis, http:\www\HM 15 langkah dan evaluasi program pelatihan htm, Akases 1 Februari 2010, 21:014. Materi/isi : yaitu menilai atau mengevaluasi dan kegunaan materi, kesesuaian materi dan lain lain.Dari pengertian – pengertian pelatihan di atas, dapat disimpulkan bahwa pelatihan adalah proses kegiatan pembelajaran baik berbentuj bimbingan, tugas latihan yang di persiapkan untuk mengembangkan atau meningkatkan pola perilaku seseorang dalam bidang pengetahuan, keterampilan atau sikap untuk mencapai standar kemampuan yang di inginkan.Teori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya tidak di temukan : http://www.captureasia-network.com/?p=237. Akses 10 Februari 2010, 11: 095. Hakikat SPSSTak bias di bantah jika kita mengolah data statistic dengan computer maka yang pertama kali terbayang adala SPSS, SPSS adalah salah satuTeori di atas juga tidak terbukti dari sumbernya karena sumbernya eror : www.google.co.id/ilmustatistik/pqd3 di akses 20 desember 2009 23:12
Tidak ada komentar:
Posting Komentar